Total Tayangan Halaman

Jumat, 02 Desember 2011

perkembangan Hewan


TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN
PERKEMBANGAN KATAK




 








DISUSUN OLEH:
1.      Khodaria purboyati           ( 0901070023)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2011

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.
            Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menghasilkan keturunan yang baru yang disebut reproduksi. Reproduksi  pada makhluk  hidup dapat dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda- beda.Misalnya pada hewan terdapat dua cara reproduksi yaitu reproduksi aseksual dan seksual. Pada reproduksi aseksual merupakan reproduksi yang tidak melibatkan fertilisasi dari gamet, sedangkan pada reproduksi seksual merupakan  reproduksi yang melibatkan fertilisasi dari gamet.
            Fertilisasi merupakan peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami).
Pada hewan, setelah tahap fertilisasi akan dilanjutkan pada tahap embriogenesis. Embriogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan embrio. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.Secara umum, sel embriogenik berkembang melalui beberapa fase, antara lain:
Sel tunggal (yang telah dibuahi)                     Blastomer                    Blastula,                Gastrula, Neurula,             Embrio                                    Janin.




BAB II
EMBRIOLOGI KATAK

A.Morfologi Katak
Katak termasuk kedalam kelompok vertebrata. Katak sendiri dikelompokkan kedalam kelas amphibia dan dikelompokkan lagi menjadi 3 subkelas yaitu : Stegocephala, Caudate, dan Salienta ( Anura ). Secara garis besar bentuk daripada katak yaitu badan yang ditutupi kulit yang basah, lembab dan terdapat kelenjar-kelenjar, warna tubuh hijau, warna varian lainnya kuning, merah, hitam dan corak kombinasi warna-warna tadi. Kulitnya dilapisi mucous atau lendir.
Pada dasarnya tubuh katak dibagi menjadi tiga bagian, yakni kepala (caput), badan (truncus), dan anggota gerak (extremitas). Pada bagian caput terdapat celah mulut (rima oris) yang dibangun oleh maxilla dan mandibula. Lubang hidung luar (nares externa) yang berjumlah sepasang dan menembus sampai ke rongga mulut. Mata (organon visus) yang besar. Pada mata terdapat selaput mata khas pada katak, yakni membrana nictitans. Seain itu juga terdapat pupil, iris dan sepasang kelopak mata pada masing-masing mata (atas dan bawah).
Pada bagian truncus ­katak, ditutupi kulit yang selalu basah, halus, berlendir, dan terdapat kelenjar-kelenjar seperti kelenjar yang menghasilkan pigmen warna kulit katak dan kelenjar yang menghasilkan mucous. Daerah truncus yang dilapisi kulit, memiliki tekstur kulit yang berlipat-lipat yang terbentuk dari penebalan kulit. Ada lipatan yang menjulur sepanjang punggung yang disebut juga plicae dermales dorsolateralis dan ada juga lipatan kulit yang tidak teratur di bagian-bagian samping-punggung katak ­yang disebut juga plicae dermales longitudinale. Anus/lubang pengeluaran sisa pencernaan dan peneluaran zat-zat eksresi, terdapat pada ujung posterior tubuh.
Pada bagian extremitas terdiri dari anggota gerak depan (e. Anterior) dan anggota gerak belakang (e. Posterior). Anggota gerak depan berjumlah sepasang, masing masing mempunyai bagian, yakni lengan atas “brachium” (disokong oleh os humerus), lengan bawah “antebrachium” (disokong oleh os radio-ulna), dan telapak “manus” ( disokong oleh os carpus dan os metacarpus). Pada bagian extremitas anterior memiliki 4 buah jari-jari (digiti) tidak ditemukan selaput renang (membrana digiti). Anggota gerak belakang juga berjumlah sepasang, masing masing mempunyai bagian, yakni paha “femur” (disokong oleh os femur), kaki bawah-betis “crus” (disokong oleh os tibia-fibula), dan telapak kaki “pes” (disokong oleh os tarsus dan os metatarsus). Pada bagian extremitas posterior memiliki 5 buah jari-jari (digiti) dan memiliki selaput renang (membrana digiti).


B.Fertilisasi katak
Fertilisasi merupakan peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami).Pada hewan ,fertilisasi dibagi menjadi 2 yaitu fertilisasi internal  dan fertilisasi eksternal.
Katak merupakan salah satu  hewan vertebrata yang akan mempertahankan dan melestarikan jenisnya dengan melakukan reproduksi. Reproduksi katak merupakan jenis reproduksi seksual sehingga melibatkan fertilisasi dari gamet. Proses fertilisasi katak merupakan fertilisasi eksternal yang artinya proses fertilisasi terjadi diluar tubuh induknya.Proses fertilisasi ini terjadi, pertama- tama sekelompok  sperma dan sel telur dikeluarkan dari tubuh induknya.kemudian melepaskan sperma dan telur kedalam air yang disebut spawning selanjutnya sperma masuk ke dalam membran sel melalui lapisan lender yang mengembang,atau melalui lubang yang disebut mikropil

C.Embriogenesis katak.
Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.
Secara umum, sel embriogenik  berkembang melalui beberapa fase, antara lain:
  • Sel tunggal (yang telah dibuahi)
  • Blastomer
  • Blastula
  • Gastrula
  • Neurula
  • Embrio / Janin
Embriogenesis terbagi menjadi beberapa golongan seperti amfibi, aves, reptil, pisces, serangga, dan mamalia.Masing-masing golongan mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan yang sedikit berbeda pada fase embrio.Pada embrio katak mempunyai pembelahan embrio berupa Holoblastik teratur.
Holoblastik teratur merupakan pembelahan teratur baik bidang pembelahan maupun waktu tahap-tahap pembelahan. Macam pembelahan pada katak ditentukan oleh jumlah dan distribusi yolk dalam sitoplasma serta faktor-faktor dalam sitoplasma zigot yang mempengaruhi sudut gelendong mitosis dan waktu pembelahannya. Pada telur katak memiliki susunan yolk yang sedang, berupa lapisan didaerah kutub vegetal sehingga pembelahannya dengan tipe holoblastik

Perkembangan embrio Katak sebagai berikut
  1. Telur yang belum dibuahi
Pada telur katak yang belum dibuahi akan terlihat cirri- cirri seperti berikut:
  • Polus animalis berwarna hitam, Polus animalis merupakan kutub telur yang miskin yolk.Polus animalis disebut juga kutub animal.
  • Polus vegetativus putih kelabu. Polus vegetativus merupakan kutub telur yang kaya yolk. Polus animalis disebut juga kutub vegetal.
  1. Telur yang dibuahi
Pada telur katak yang dibuahi akan terlihat ciri – ciri sebagai berikut
  • Polus animalis berwarna hitam
  • Grey crescent (antara hitam dan keabu- abuan)di bidang equatorial. Grey crescent adalah daerah yang terbentuk pada fertilisasi.
  • Polus vegetativus pucat


Grey crescent
 
Gambar:  Telur yang dibuahi
3.Tingkat 2 sel.
Pada tingkat dua sel ini telur telah mengalami pembelahan I di bidang pembelahan I(meridional).Ketika Pada pembelahan I ( pertama telur) masih mencoba membelah yolk di kutub vegetal. Ciri – ciri dari tingkat 2 sel ini yaitu  blastomer sama besar.
4.Tingkat 4 sel.
Pada tingkat 4 sel telur telah  mengalami pembelahan II di bidang pembelahan II (meridional).Pada pembelahan II ini dimulai dekat kutub animal.
Ciri pada tingkat 4 sel yaitu:
  • Alur pembelahan di bagian polus animalis dan polus vegetativus.
5.         Tingkat 8 sel
Pada tingkat 8 sel  telur mengalami pembelahan III di bidang pembelahan III (latitudinal).
Pada tingkat 8 sel akan terlihat ciri- ciri  sebagai berikut:
  • Blastomer di polus animalis lebih kecil
  • Blastomer di polus vegetativus lebih besar
6. Tingkat 16 sel.
Pada tingkat 16 sel telur mengalami pembelahan IV di bidang pembelahan IV
( meridional).Pembelahan terjadi serempakdi 2 bidang. Pada tingkat 16 sel terlihat ciri-  ciri  sebagi berikut:
  • Blastomer di polus animalis jelas berbeda dengan yang dipoles vegetativus.
  • Blastomer di polus animalis lebih kecil
  • Blastomer di polus vegetativus lebih besar
7. Tingkat 32 sel (stadium morula)
Pada tingkat 32sel terjadi pembelahan V di bidang pembelahan V (Latitudinal).Pembelahan terjadi tidak teratur lagi. Pada tingkat 32 sel memiliki ciri – ciri sebagi berikut
  • Adanya Micromer. Micromer merupakan 4 blastomer - blastomer dikutub animal yang erukur kecil
  • Adanya Macromer.Macromer merupakan  blastomer- blastomer dikutub vegetal dan berukuran besar.
Pada tingkat 32 sel ini dikenal dengan stadium morula.

        Gambar pembelahan sel Zigot katak: A.stadium satu sel, B.pembelahan pertama,C. pembelahan kedua, D.pembelahan ketiga, E. pembelahan keempat dan F.pembelahan kelima.
8. Tingkat Blastula
Blastula merupakan badan yang berupa bola dibangun oleh banyak sel ( Tatang Djuhanda, 1981).Pada amphibia (Xenopus sp), stadium blastula tercapai pada stadium 128 sel. Pada stadium ini mulai terbentuk suatu rongga yang disebut rongga blastula (blastocoel). Blastula pada amphibia memiliki tiga daerah yang berbeda, yaitu:
a. Daerah di sekitar kutub anima, meliputi sel-sel yang membentuk atap blastocoel. Sel-sel tersebut merupakan bakal lapisan ektoderem. Sel-sel ini berukuran kecil dan disebut mikromer, mengandung banyak butir-butir pigmen.
b. Daerah di sekitar kutub vegetatif, meliputi sel-sel yolk yang berukuran besar (makromer) yang merupakan bakal sel-sel endoderem. Mengandung banyak butir-butir yolk.
c. Daerah sub ekuatorial berupa sel-sel cincin marginal, meliputi daerah kelabu
(gray crescent). Daerah ini secara normal akan membentuk sel-sel mesoderem.
Pada Blastula katak, atap blastocoels terdiri dari 2- 4 lapisan sel. Alas blastocoels adalah sel- sel yolk .Rongga blastocoels terletak lebih ke kutub anima. Menurut Nieuwook , fungsi rongga blastula adalah membatasi interaksi antara bakal ectoderm dan sel – sel endoderm pada cincin marginal yang mengelilingi tepi blastocoels dan sebagai ruang yang memungkinkan migrasi sel selama gastrulasi.
Pada tingkat blastula terdiri dari 2 tahap yaitu
1.Tahap blastula awal.
Pada tingkat blastula awal antara micromer dan macromer dapat dibedakan dengan jelas.Blastomer pada tahap blastula awal relative masih besar.
2.Tahap Blastula Akhir
Pada tingkat pembelahan akhir terbentuk germ Ring. Germ Ring merupakan blastomer yang berada diantara equatorial dan polus vegetativus.

9. Tingkat Gastrula
Gastrulasi pada embrio katak dapat diinterpretasi dengan berbagai cara. Pembentukan lapisan lembaga pada katak terjadi melalui tiga gerakan morfogenik utama, yaitu:
1). Epiboli, yaitu meluasnya mikromer dari kutub anima ke kutub
vegetatif.
2).Invaginasi, yaitu melentiknya sel-sel kearah dalam pada daerah kelabu, sehingga terbentuk blastoporus bagian dorsal dan bibir dorsal blastoporus. Pendalaman tersebut kemudian tumbuh kea rah lateral dan ventral, kemudian bertemu di daerah ventral sehingga terbentuk bibir-bibir lateral dan ventral blastoporus. Blastoporus sendiri membentuk cincin yang bagian tengahnya berisi yolk plug.
3).Involusi, terjadi bersamaan dengan epiboli, melalui bibir blastoporus dan aktivitas tinggi pada bibir dorsal blastoporus. Selanjutnya blastoporus akan menjadi kecil, bibir lateral bertemu, terbentuk daeraf primitive.
Gambar 9.14 Blastula (a) katak dan transformasi menjadi gastrula (b-f)daerah tempat berlangsungnya gastrulasi tampak pada bagian kanan sisi blastula. Gastrulasi dimulai (b), eliminasi blastocoel atau rongga segmentasi oleh gastrocoel atau archenteron (c-e) gastrula sempurna dengan mesentoderem (chorda-mesoderem) di bawah ektoderem (Huettner, 1957).
Gastrula akan dimulai  dengan pembentukan bibir dorsal pada daerah Grey crescent.Sel- sel mikromer membelah diri dengan cepat dan tumbuh menuju ke bawah, kecuali pada daerah bibir dorsal dibentuk.Sel – sel pada bibir dorsal terpaksa harus mengalami involusi dengan jalan bergeser ke dalam , karena disini terjadi ivaginasi.Dengan adanya invaginasi pada bibir dorsal arkhenteron mulai dibentuk, yang mula – mula sangat kecil dan dapat dilihat pada irisan gastrula awal.Karena migrasi dari sel yang terus menerus dan juga karena adanya epiboli- invaginasi dari sel-sel mikromer,archenteron makin lama makin bertambah besar.Sedangkan blastocoel menjadi semakin sempit dan akhirnya hilang karena ectoderm menjadi berdampingan dengan endoderm.Pada setiap sisi dari bibir dorsal lebih lama lebih banyak sel- sel yang terlibat dalam proses gastrulasi, sehingga bibir dorsal melebur kearah lateral dan ujung- ujungnya tumbuh ke bawah membentuk bibir lateral yang akhirnya saling bersatu pada bagian ventral dan membentuk bibir ventral dari blastoporus.
Blastoporus ditutup oleh sumbat yolk, dan dengan membesarnya archenteron blastoporus menjadi semakin kecil dan akhirnya hilang sama sekali. Selama gastrulasi bakal ectoderm berekspansi dan menutupi seluruh permukaan zigot, karena ekspansi gastrula awal yang berdinding tebal akan menjadi tipis pada gastrula akhir.
Secara singkat tahap gastrula dapat ditulis sebagai berikut:
1.Tingkat Labium dorsal (Gastrula awal)
Tingkat gastrula awal ini terlihat ciri- ciri  yaitu
  • Tampak seperti bulan sabit.
  • Dibibir lekukan adalah sebagai labium dorsal.
2.Tingkat Labium lateral (Gastrula pertengahan)
Pada tingkat gastrula pertengahan ini terlihat ciri –ciri yaitu
  • Tampak lekukan tiga perempat lingkaran di polus vegetativus.
  • Dibibir lateral lekukan sebagai labium lateral
  • Lekukan makin dalam yang akhirnya bertemu.
3.Tingkat Labium Ventral (Gastrula Akhir).
Pada tingkat gastrula akhir terlihat ciri- ciri yaitu
  • Lekukan melingkar, ditengah lingkaran sel- selnya besar, diluar lingkaran kecil.
  • Sesudah gastrula selesai, tampak lubang sebagai blastoporus.
  • Lekukan sering terdapat yolk plug (provintellus).



10.Tingkat Neurula
Neurula merupakan tahap lanjut dari gastrula. Tahap neurula dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu:
1.Tingkat neurula awal .
Tingkat neurula awal sering disebut eurula plate.Pada tingkat neurula awal ini embrio mulai memanjang, blastophorus sebagai ujung caudal dan pada bagian dorsal terdapat lamina neuralis hitam di tengah.
2.Tingkat Neurula Pertengahan.
Tingkat neurula pertengahan merupakan tingkatan pada saat terbentuknya neural fold yaitu di bagian dorsal yang terdapat peninggian sepasang porus medullaris.Selain neural fold pada tingkat neurula pertengahan ini juga terdapatnya sulcus medullaris atau disebut sulcus neuralis diantara kedua torus medularis.
3.Tingkat Neurula akhir.
Tingkat Neurula akhir merupakan tingkatan saat embrio telah jelas memanjang, dari dorsal kelihatan garis di linea mediana sebagai canalis neuralis dan pada tingkat neurula akhir ini dapat dibedakan antara  bagian neuralis yang sering belum sempurna.

11.Tingkat pembentukan bumbung Neurula (canalis neuralis)
Pada tingkat pembentukan Neurula ini merupakan tingkatan saat bagian kepala dan bagian badan dapat dibedakan dengan jelas, Canalis neuralis di bagian anterior telah tertutup dan di bagian caudal penutupan canalis neuralis sering belum sempurna.
12.Tingkat kuntum ekor (Tail Bud).
Pada tingkat Tail Bud atau kuntum ekor ini dapat dilihat ciri – ciri  sebagai berikut
  • Antara kepala dan badan terjadi penyempitan kelihatan sebagai leher.
  • Dibagian dorsal tampak meninggi.
  • Tanda khas yaitu terbentuknya kuntum ( calon ekor).
13.Tingkat mulai bergerak aktif (muscular response)
Muscular response merupakan tingkatan mulai bergerrak aktif.Pada tingkat ini disebut tingkat mulai bergerak aktif karena telah terlihat bahwa adanya gerak kontraksi kekanan dan kekiri selanjutnya pada tahap ini bentuk telah jelas sebagai berudu.Selain itu pada tahap ini terlihat disebelah ventral bagian kepala,tampak bangunan seperti huruf V yang merupakan lekukan dan berfungsi sebagai sucker (alat pelekat).
14.Tingkat jantung berdenyut / kuntum insang / Heartbeat.
Pada tingkat ini disebut dengan tingkat jantung berdenyut / kuntum insang / heartbeat karena telah terlihat denyut jantung dan di bagian leher timbul kuntum – kuntum insang seperti jari- jari pendek.Selain itu pada tahap ini ekor mulai memanjang.
Jantung katak  terbentuk dimulai sesudah lipatan neural menutup. Di dalam janin yang panjangnya kira-kira 33 mm, mesoderm splankhnis sesudah farings meleaskan diri dari mesoderm somatis untuk membangun pendalaman median longitudinal, kemudian diisi oleh sel-sel masenkhim dan membuat pendalaman median tersebut bertambah dalam serta ventral, pada akhirnya mengenai mesoderm somatis. Sel mesoderm yang terlepas bersatu membentuk suatu bumbung dalam pendalaman median tersebut.  Pendalaman tersebut membangun struktur bumbung yang menjadi miokardium yang meliputi bumbung mesenkhim.
Endokardium merupakan lapisan dalam dari jantung dan Miokardium menjadi tebal dan membentuk lapisan luar yang tipis yaitu epimiokardium.
Epimiokardium dibagian medioventral menghubungkan diri kepada mesoderm somatis dengan suatu selaput mesokardium ventral. Disebelah dorsal, menghubungkan diri kepada splanknopleura dengan mesoderm dorsal. Splanknopleura terdiri atas mesoderm splanknis dan endoderm.
Mesokardium ventral terdapat hanya sebentar kemuian akan menghilang begitu juga pada mesokardium dorsal, kecuali pada bagian posterior sekali. Dibagian tengah dari bumbung jantung terdapat bebas dalam solom, rangan ini yang terpisah dari rongga solom lainnya yaitu rongga perikardium yang kelak merupakan bagian terpisah samasekali dari solom. Bagian anterior dari jantug berdiferensiasi menjadi bulbus anteriosus yang diikuti oleh bagian ventrikel. Pada bagian belakang terjadi atrium dan sinus venosus.
Pembuluh darah dibentuk oleh splankhnopleura dan oleh mesenkhim. Splanknopleura yang meliputi bagian ventral dari dotoplsama membentuk penebalan-penebalan yang merupakan lakuna yang berdiferensiasi menjadi endotelium dan badan-badan darah dengan jalan berdiferensiasi dari dinding lakuna. Mula-mula lakuna tersebut terpisah-pisah tetapi setelah berbentuk banyak, mereka bersentuhan satu dengan yang lainnya dan terbentuklah retikulum. Dekat pada hati mereka bersatu membangun suatu pembuluh darah besar yang berpasangan pada kedua sisi janin yitu vena vitelina yg membawa darah dari yolk ke sinus venosus. Bersamaan dengan timbulnya sirkulasi ventelina, maka bulbus arteriosus tumbuh ke muka dan keatas menjadi trunkus arteriosus dan aorta ventralis. Pembuluh darah yang disebut belakang ini, membagi diri menjadi empat pasang lengkung aorta yaitu lengung aorta ke-3, ke-4, ke-5, dan ke-6
Pembuluh darah terakhir kemudian bersatu lagi menjadi aorta dorsal, yang mula-mula sepasang tetapi kemudian dibagian belakang bersatu menjadi pembuluh yang tunggal.
Lengkung-lengkung aorta 1,2, dan 5 menjadi hilang, sedangkan lenglung aorta ke-6 hanya tinggal bagian proksimalnya saja menjadi arteri pulmonalis yang membawa darah ke paru-paru.
                       
15.Tingkat hatching/peredaran darah pada insang pertama kali:
·         Insang pertama seperti jari-jari dari kapiler-kapiler darah.
·         Sudah terjadi peredaran darah,dan terlihat bulir-bulir erytrocyte yang mengalir satu persatu (bila preparat hidup).
16.Tingkat mulut terbuka.
·         Mata sudah kelihatan hidup,dan kornea tampak jernih.
·         Mulut terbuka sudah bisa makan.
·         Bagian perut sudah langsing.
                                   
17.Tingkat permulaan peredaran darah pada ekor.

·         Bentuk ekor telah lebar dan panjang (Melebihi panjang badan).
·         Butir erytrocyt tampak beredar pada kapiler ekor (bila preparat masih hidup).
·         Insang luar mencapai panjang maksimum.

18.Tingkat penutupan insang sebelah kanan.

·         Bagian leher tidak simetris lagi karena insang sebelah kanan sudah tertutup oleh operculum.

19.Tingkat penutupan insang sempurna.

·         Insang  kanan kiri sudah tidak nampak lagi,karena masuk terbungkus oleh operculum.
·         Hanya sebagai lubang disebelah kiri yang disebut spiraculum.
D.Metamorfosisi Katak.
Metamorfosis adalah suatu proses biologi di mana hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas, melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta (diantara, sekitar, setelah), morphe` ( bentuk), osis (bagian dari), jadi metamorphosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah katak, kupu-kupu dan serangga.
Metamorfosis dibagi menjadi 2 macam yaitu
1.Metamorphosis tidak sempurna merupakan metamorphosis yang melewati 2 tahapan yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya.
2.Metamorphosis sempurna merupakan metamorphosis yang melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorphosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu.
           

Katak mengalami metamorfosis sempurna dan tahap- tahap metamorfosis tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.

BAB III.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
  • Fertilisasi merupakan peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus.
  • Proses fertilisasi katak merupakan fertilisasi eksternal yang artinya proses fertilisasi terjadi diluar tubuh induknya.
  • Pada embrio katak mempunyai pembelahan embrio berupa Holoblastik teratur.
  • Secara umum, sel embriogenik berkembang melalui beberapa fase, antara lain:
Sel tunggal (yang telah dibuahi)                     Blastomer                    Blastula,                Gastrula,                Neurula,                      Embrio                       Janin.
  • Tahap- tahap perkembangan embrio katak yaitu:
Sel tunggal (yang telah dibuahi)             sel yang sudah dibuahi           tingkat2sel   
Tingkat 4sel                 Tingkat 8 sel                Tingkat 16 sel              Tingkat 32sel
Blastula awal               Blastula akhir              Gastrula awal              Gastrula pertengahan,                        Gastrula akhir              Neurula awal               Neurula pertengahan, Neurula akhir               Canalis neurula            Tingkat kuntum ekor               Muskular respon( Tingkat bergerak aktif)                   Jantung berdenyut                    Tingkat peredaran darah pada insang             Tingkat mulut terbuka             Tingkat permulaan peredaran darah pada ekor                        Tingkat penutupan insang sebelah kanan        Tingkat penutupan insang sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar